SLEMAN – Setelah menempuh masa ujian lisan yang dilangsungkan selama 4 hari (02-05/12), pondok pesantren Raudhatus Salaam pada hari Kamis (07/12) melaksanakan apel pembukaan ujian tulis semester ganjil di lapangan pondok pesantren. Semangat baru beserta antusias para santri dalam mengikuti apel pembukaan memperlihatkan bahwa mereka siap bertempur dalam ujian tulis setelah melewati masa ujian lisan sebelumnya.
Pada apel pembukaan tersebut, KH. Muhammad Wahidan Alwy selaku pimpinan pondok pesantren menyampaikan pesan dan nasehat kepada para santrinya. Bahwa setiap santri diibaratkan sebagai seorang yang sedang memasak dan akan menghidangkan masakannya kepada orang lain. Bagaimana dia harus bisa memasak dengan racikan dan resepnya untuk menghasilkan sebuah cita rasa yang enak dan lezat untuk bisa dihidangkan kepada khalayak. Begitu pula para santri yang sedang menghadapi ujian tulis ini. Bagaimanakah para santri mampu menghidangkan hasil yang baik kepada dirinya, dan orang lain. Dalam pesan dan nasehatnya, beliau mengingatkan kepada seluruh santri untuk selalu bertaqwa dan bersungguh-sungguh dalam belajar.
Berikutnya, Al ustadz Mughni Ibnu Aqsa sebagai ketua panitia ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil membacakan tata tertib ujian tulis. Tepat pada pukul tujuh, kegiatan apel pembukaan ujian tulis selesai dilaksanakan.
“Pada ujian tulis ini saya akan berusaha lebih giat lagi dalam belajar. Supaya mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan”. Ungkap salah satu santri yang bernama Kahla Anindya.
Penulis & Editor : Khuurum M
