Yogyakarta, (23/02) – Kelompok bermain (KB) dan taman kanak-kanak (TK) Persatuan Pengusaha Batik Indonesia (PPBI) Yogyakarta tiba dengan penuh semangat di Pondok Pesantren Raudhatus Salaam untuk mengikuti pelatihan manasik haji.
Kelompok pelatihan ini merupakan bagian dari program pendidikan agama yang diselenggarakan oleh KB-TK PPBI Yogyakarta dengan tujuan memberikan pemahaman awal tentang pelaksanaan ibadah haji kepada anak-anak sejak dini. Pondok Pesantren Raudhatus Salaam, yang terkenal dengan fasilitas pendidikan dan suasana yang mendukung, dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini.
Para anak-anak yang berusia antara 4 hingga 6 tahun ini akan mengikuti serangkaian kegiatan yang dirancang khusus untuk memberikan pemahaman tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji. Mereka akan ditempatkan dalam suasana yang mirip dengan kondisi di Mekah, termasuk replika Ka’bah yang telah dipersiapkan dengan baik untuk keperluan pendidikan ini.
Pengurus pembimbingan haji dari KBIH Hajar Aswad yang berpengalaman dalam ibadah haji akan membimbing dan memberikan arahan kepada anak-anak dalam menjalankan setiap tahapan manasik haji. Selama pelatihan, mereka akan diberikan penjelasan tentang arti dan makna dari setiap ritual haji, serta tata cara pelaksanaannya.
Ibu Siti Nurhayati, Kepala KB-TK PPBI Yogyakarta, mengungkapkan kegembiraannya atas kesempatan ini. “Kegiatan ini sangat penting bagi anak-anak kami agar mereka dapat mengenal dan memahami ibadah haji sejak usia dini. Kami berharap pengalaman ini akan memberikan dampak positif dalam pembentukan karakter mereka.”
Acara latihan manasik haji ini juga diisi dengan kegiatan-kegiatan menarik, seperti pembacaan doa-doa haji dan cerita-cerita tentang kehidupan di Mekah. Anak-anak juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan para pengajar tentang segala hal yang berkaitan dengan haji.
Kegiatan latihan manasik haji KB-TK PPBI Yogyakarta di Pondok Pesantren Raudhatus Salaam diharapkan dapat memberikan landasan yang kuat bagi anak-anak untuk memahami dan menghargai nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan mereka. Selain itu, diharapkan juga dapat membangun rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara peserta, serta memupuk semangat mereka untuk menggapai cita-cita melaksanakan ibadah haji suatu hari nanti.
Penulis: Khuurum M
