SLEMAN – Dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 H, Pondok Pesantren Raudhatus Salaam akan menyembelih 3 hewan kurban yaitu 1 sapi dan 2 kambing setelah pelaksanaan sholat Idul Adha pada Rabu (28/6/2023). Adapun lokasi penyembelihan bertempat di timur lapangan basket. Jumlah ini sama seperti tahun sebelumnya yaitu 1 sapi dan 2 kambing.
”Alhamdulillah kita mendapat hewan kurban (yaitu) 1 ekor sapi dan 2 kambing,” Ujar ketua panitia kurban Al-ustadz Adlan Rabbani Musthofa Bolang, Rabu (28/6/2023).
Jumlah hewan kurban ini didapatkan dari shohibul kurban diantaranya yang berkurban sapi yaitu Drs. KH. Wahidan Alwy, Bapak Ahmad Muhajir Hanifi, Bapak Sunaryadi, Bapak Heru Prasetyo, Bapak Supriyadi, Ibu Sumarni, dan Bapak Affan Ramadhan, sedangkan yang berkurban kambing yaitu Bapak Farhan Muzammil Ali dan Hj. Endang Sri Hartati. Adapun sapi tersebut dibeli di daerah Segoyoroso sedangkan untuk kambing dibeli langsung oleh shohibul kurban dan diserahkan ke pondok.
“Sapi kita beli di daerah Segoroyoso, di timurnya. Sedangkan kambing kami hanya menerima dari yang ingin berkurban,” tutur Pak Supriyadi selaku shohibul kurban yang membeli sapi tersebut.
Penyembelihan hewan kurban ini dilakukan oleh Bapak Supriyadi dan akan berlangsung selama sehari yaitu Rabu (28/6/2023). Hal ini dikarenakan hewan kurban yang tidak terlalu banyak sehingga dapat dimaksimalkan dalam sehari. Tempat pembuangan darah dan kotoran hewan kurban sudah mengikuti anjuran Dinas Kesehatan yaitu dengan membuat lubang yang nantinya akan ditutup sehingga tidak mengotori sungai. Kemudian, pembagian daging kurban dilaksanakan di siang hari kepada para penerima diantaranya shohibul kurban, dapur pondok, bapak ibu guru, dan warga sekitar.
“Kita akan bagikan daging ini tentunya pertama shohibul kurban, kemudian untuk dapur pondok, dan juga warga sekitar,” jelas Al-Ustadz Adlan.
Al-Ustadz Adlan mengungkapkan dalam pelaksanaannya, ada beberapa kendala yang harus dihadapi panitia yaitu, belum adanya pelatihan tata cara penyembelihan hewan kurban untuk ustadz dan santri sehingga untuk penyembelihan masih dibantu oleh beberapa pekerja, keterlambatan penyiapan keperluan penyembelihan karena lokasi sholat id yang cukup jauh dari pondok sehingga memperlambat penyiapan penyembelihan, kurangnya alas untuk pemotongan daging, dan belum adanya tempat pembakaran kulit kepala.
Dengan adanya kendala tersebut, diharapkan adanya pelatihan tata cara penyembelihan hewan kurban untuk ustadz dan santri di tahun yang akan datang, serta pengadaan tempat pembakaran kulit kepala.
“Saya berharap nantinya ada pelatihan (tata cara penyembelihan) untuk ustadz dan santri agar kami juga mendapat ilmu serta pengalaman, dan juga adanya tempat untuk pembakaran kulit kepala,” harap Al-Ustadz Adlan di akhir wawancara.”
Oleh : Okky Mahdi Indrawan Putra, S.H
Editor : Khuurum M
Penyembelihan Hewan Kurban
Pemotongan Daging Kurban
