
SLEMAN – Ponpes Raudhatus Salaam peringati hari lahir Republik Indonesia dengan menggelar upacara bendera pada Kamis (17/8). Peringatan upacara kemerdekaan yang ke 78 ini dimulai dengan upacara pengibaran bendera. Upacara dimulai dari pukul 07.00 WIB dan dilakukan dengan penuh khidmat di lapangan Ponpes Raudhatus Salaam. Seluruh asatidz dan santri hadir dalam acara tersebut.
Acara dipandu langsung oleh master of ceremony, Khafsah Fatkhul Inayah kelas 5 SMA. Al Ustadz Ahmad Muhajir Hanifi, Direktur Pesantren hadir sebagai inspektur upacara. Pasukan pengibar bendera berjumlah 12 orang dengan formasi yang indah dan rapi.
“Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Allah telah menciptakan langit dan bumi, perbedaan bahasa, dan warna kulitmu. Sungguh yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” Terang Bapak Direktur dalam amanatnya.
Kutipan ayat 22 dari surat Ar-Rum ini berharap memberikan penjelasan terkait makna dari berbangsa, bahwa dalam kehidupan berbangsa hendaknya tetap mengimani ayat tersebut, tidak menghina atau mengejek sesamanya karena perbedaan bahasa dan warna kulit. Sesuai dengan bhineka tunggal ika yang memiliki makna berbeda-beda akan tetapi tetap satu.
“Banyak mujahid telah mendahului kita, memperjuangkan negara sampai merdeka, akhirnya terplokamir pada 17 Agustus 1945 yang sebenarnya di hari sebelumnya sudah dibaca yaitu pada 16 Agustus 1945, akan tetapi diulang kembali pada esok harinya di rumah seorang ‘alim yang bernama Husain bin Syihab.” Jelasnya lebih lanjut.
Para santri terus meresapi apa yang dijelaskan dalam amanat hingga akhirnya dilanjut dengan do’a. Upacara selesai pukul 07.40 dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Oleh : Miftakhul Jannah R
Editor : Khuurum M




Perfotoan Asatidz Bersama Santri Putra





Perfotoan Asatidzah Bersama Santri Putri






