Bahasa Adalah Mahkota Pesantren

  • Minggu, 6 Februari 2022
  • 896 views
Bahasa Adalah Mahkota Pesantren

Ahlan wa sahlan marhaban biqudumikum ila hadzal haram, ma’hadu Raudhatus Salaam haitsu yatakallamu man fiha bilughatil jannati wal injiliziyyati. (Kami ucapkan selamat datang Ahlan wa sahlan atas kedatangan kalian semua di Pondok pesantren Raudhatus Salaam, dimana penghuninya bertutur dengan bahasa surga/ bahasa Arab dan bahasa Inggris). Demikianlah kalimat sambutan yang terus menerus diulang-ulang oleh bagian penerangan Organisasi Santri Raudhatus Salaam (OSANTRAS) saat kedatangan santriwan dan santriwati di pesantren. Kalimat tersebut menjadi akrab di telinga siapapun baik para wali santri pengantar maupun masyarakat sekitar khususnya pada saat sekembalinya warga pesantren dari liburan, baik liburan semester, Ramadhan maupun libur kenaikan kelas.

Sekilas dari kalimat sambutan tersebut para pendengar sedikit tidaknya dapat menyimpulkan bahwasannya santriwan dan santriwati Ponpes Raudhatus Salaam Yogyakarta dididik untuk mampu berkominikasi menggunakan bahasa Arab dan Inggris. Bercita-cita untuk menjadi ulama yang intelek, bukan hanya mengusai ilmu pengetahuan agaman namun juga ilmu pengetahuan umum. Santri harus bisa mewarnai, jangan mau seledar diwarnai” begitulah pesan ustad ismail dalam sambutannya pada kegiatan pembukaan kegiatan bahasa. kalimat lain yang akan mudah kita dengarkan dari para santri adalah Al Lughatu taju al mahasiswa (Bahasa adalah mahkota pesantren) dimana ungkapan tersebut biasanya dilontarkan oleh santri berulang kali jika mereka didapati berbahasa Indonesia ataupun bahasa daerah.

Demi meningkatkan kemampuan santri dalam berbahasa, berbagai kegiatan dilaksanakan seperti; ilqo’u al mufradat (penyampaian kosa kata bahasa asing), muhadatsah pekanan bercakap-cakap terstruktur), tahsin lughoh (perbaikan bahasa) dan masih banyak kegiatan lainnya diluar dari kegiatan belajar mengajar dilekas. kegiatan tahsin lughoh sendiri dilaksanakan setiap hari ahad sore 1 jam sebelum shalat maghrib. Adapun bentuk kegiatannya berupa perbaikan bahasa, motivasi-motivasi serta segala hal yang berkaitan dengan bahasa. Tidak seperti belajar dikelas, kegiatan ini di atur lebih santai namun terprogram. Santri diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk bertanya, berekspresi dan berdiskusi tentang bahasa.

demikianlah slah satu usaha pesantren untuk menumbuhkan jiwa berbahasa arab dan ingris santri. sehingga harapannya santri hidup dalam suasana yang penuh dengan pendidikan dimulai dari pendidikan dalam bertutur kata. Dani Ismail

informasi penerimaan santri baru ponpes Rauhatus Salaam hubungi via WA https://wa.me/6282138841310