Pengobatan Ala Rasulullah SAW

  • Sunday, 2 October 2022
  • 765 views
Pengobatan Ala Rasulullah SAW

Apakah yang dimaksud dengan bekam?

Bekam atau hijamah merupakan salah satu warisan pengobatan yang sudah ada di masa rasulullah SAW dan menjadi salah satu pengobatan yang disarankan oleh beliau sebagai salah satu ikhtiar terhindar dari penyakit maka bisa dikatakan bekam merupakan living sunnah untuk hidup sehat.

Apa hukum bekam dalam Islam?

Dalam pandangan islam, seperti dikutip laman piss-ktb, metode bekam sangat dianjurkan bahkan sebagian ulama menganggapnya sunah.Rosulullah SAW juga melakukan bekam sebagaimana diriwayatkan sahabat anas bin malik dalam shohih bukhori.

Efek Samping

Terapi bekam cukup aman terutama jika dilakukan sesuai tahapan oleh tenaga kesehatan profesional yang telah terlatih. Namun, ada beberapa efek samping yang mungkin timbul, seperti:

  1. Luka bakar
  2. Memar
  3. Rasa tidak nyaman yang ringan
  4. Infeksi kulit

Karena kurangnya fakta ilmiah mengenai jenis pengobatan ini, para ahli, khususnya yang tergabung dalam Masyarakat Bekam Inggris (British Cupping Society), menganjurkan orang-orang untuk menghindari terapi bekam. Mereka yang dianjurkan untuk tidak melakukan terapi bekam antara lain:

  1. Wanita hamil
  2. Wanita yang sedang datang bulan
  3. Wanita yang menderita penyebaran kanker (metastasis)
  4. Mereka yang menderita kejang otot
  5. Mereka yang menderita patah tulang

Terlepas dari penyakit khusus yang memang menjadi target pengobatan terapi bekam, bagian belakang mangkuk yang digunakan dapat menjadi sumber infeksi. Oleh karena itu, pemberian salep anti bakteri serta perban pada bagian tersebut dapat mengurangi kemungkinan infeksi. Dalam sekitar sepuluh hari, kulit akan kembali normal seperti biasa.

Terapi bekam dapat memberikan manfaat tambahan jika dilakukan bersamaan dengan metode pengobatan tradisional. Para ahli setuju bahwa kita tidak dapat sepenuhnya mengandalkan terapi bekam, karena kita mungkin saja melupaknan metode pengobatan tradisional ketika mengobati kondisi-kondisi kesehatan serius yang dapat menjadi berbahaya bila tidak segera diobati. Oleh karena itu, pastikan bahwa terapi bekam yang Anda lakukan hanyalah sebagai terapi pendukung bagi metode perawatan tradisional yang Anda jalani.

Rasulullah Muhammad sudah melakukan bekam sesaat sebelum peristiwa Isra’Mi’raj “ Tidaklah aku melewati satu malaikat pada malam aku di Isra kan, kecuali mereka semua berkata kepadaku, “Lalukanlah hijamah wahai Muhammad.”

Sejarah lain ditemukan bekam sudah dikenal di Mesir kuno dengan ditemukannya  kitab kedokteran  Papyrus Ebers  ditulis 1550 SM yang berisi menjelaskan tentang bekam. Peradaban Islam kemudian menjelaskan manfaat bekam, Hadis Riwayat Dailami “ Ali bin Abi Thalib, “ Jibril datang kepada Nabi Muhammad  Shalallahu ‘alaihi wassalam dengan perintah berbekam pada titik al akhdain (urat leher) dan al kahil (Pundak).”

Bekam di Indonesia diatur dalam PMK 61 tahun 2016 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris. Bekam dilakukan di Indonesia juga sejak dahulu, menggunakan tanduk kerbau sebagai alat pengekopannya. Negeri Tiongkok juga sebagai  negeri yang mengembangkan bekam sebagai TCM (Traditional Chinese Medicine). Bukti empiris tidak bisa dibantah dengan manfaat yang bisa diambil dari terapi bekam. Tindakan pada bekam membutuhkan sayatan yang sangat halus, untuk mengeluarkan darah kemudian dilakukan pengekopan dengan alat kop bekam. Kebersihan dan sterilnya alat harus dijaga, agar tidak menimbulkan hal yang merugikan orang yang sedang dibekam termasuk bahan habis pakai seperti jarum atau pisau saya dan sarung tangan agar keselamatan dalam tindakan menjadi prinsip dasar dalam tindakan bekam.

Rasulullah SAW bersabda:”sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan  adalah hijamah (BEKAM)” (Muttafaqun ‘Alaihi).

Bekam sendiri ada istilah bekam basah maupun bekam kering. Bekam basah menjadi perhatian khusus karena termasuk tindakan invasive, dimana tindakan tersebut mempunyai risiko, karena dilakukan  perlukaan dan sayatan, maka kajian tentang riwayat penyakit  menular yang dapat ditularkan lewat darah harus benar-benar ditanyakan dan diketahui. Jika melihat sejarah kitab kuno kedokteran tadi, sangat mungkin keterampilan tersebut sudah dilakukan oleh para dokter terdahulu dan sudah masuk dalam kurikulum pembelajaran kedokteran kuno.

Penelitian kedokteran berkembang saat ini membuktikan bekam memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah dapat meningkatkan dan memperbaiki daya tahan tubuh atau sistem kekebalan tubuh, dapat meregenerasi sel darah merah dengan lebih baik. Bekam membuang sel darah merah yang tidak dibutuhkan, termasuk disebutkan dalam penelitian dapat menurunkan kadar asam lemak, kolesterol serta dapat mengurangi adanya penebalan dinding pembuluh darah.

Bekam juga dapat mengurangi radikal bebas, sehingga dapat memperbaiki antioksidan yang akan membuat sel lebih baik lagi, dan sebagai anti aging, sehingga bekam kemudian menjadi pilihan wanita juga sebagai pilihan aestetika. Rasulullah pernah memberikan ilmu tentang bekam yang diriwayatkan Shuhaib “ Berbekamlah di tengah tengkuk karena hal itu dapat menyembuhkan 72 macam penyakit”

Dokter muslim di tingkat layanan primer maupun Rumah Sakit yang mempunyai visi dan misi Islami sebagai pelayan kesehatan di tingkat sekunder, dapat mengembangkan Thibbun Nabawi ini sebagai misi dakwah living sunnah sebagai pilihan empiris yang sudah tersaintifikasi dengan banyak bukti penelitian evidence based medicine. Beberapa kurikulum kedokteran islam terintegrasi juga sudah memulai mengenalkan Thibbun Nabawi bekam ini sebagai salah satu topik yang disampaikan kepada mahasiswa.

Jalan panjang  bagi para dokter muslim untuk melakukan perjuangan mengenalkan dan melegalkan bekam sebagai tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat agar dapat menurunkan tingkat kesakitan masyarakat. Sehingga  bekam bukan hanya milik kesehatan tradisional, tetapi milik dokter muslim yang sudah belajar anatomi dan fisiologi manusia serta ilmu kedokteran lainnya.

sebagian dikutip dari ump.com

Penulis : Fatikha Ilma

Editor : Khuurum Maqsuuraat